Rukun, Syarat Wajib, dan Syarat Sah Sholat yang Harus Dipenuhi

Muslim wajib mengerjakan sholat sebagai rukun Islam kedua setelah membaca syahadat. Ibadah ini harus dilakukan sesuai rukun dan syarat sah sholat agar sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
Menurut para ulama seperti dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU), muslim perlu memperhatikan sholat agar sesuai rukun dan syaratnya karena sholat merupakan sarana perjalanan menuju Allah.
Dalam istilahnya, ‘As-shalat mi’raj al-mukminin’ atau berarti sholat adalah kendaraan orang-orang yang beriman. Hal ini merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika menghadap Allah SWT.
Rasulullah SAW menunaikan sholat dalam perjalanannya dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. Harapannya, orang-orang beriman juga dapat merasakan pertemuan itu jika mereka tidak meninggalkan sholatnya.
Namun, amalan sholat bisa jadi kurang sempurna jika tidak sesuai rukun dan syaratnya. Maka dari itu, mari kita memperhatikan lagi rukun dan syarat sholat agar amalannya diterima oleh Allah.
Rukun Sholat
Rukun berarti hal-hal yang mendasar. Maka dari itu, sholat harus dikerjakan sesuai dasarnya seperti yang tertuang dalam Kitab Al-Fithrah karya Mustafa Al-Khin dan Musthafa Al-Bugha berikut.
معني الركن: ركن الشيء ما كان جزءاً أساسياً منه، كالجدار من الغرفة، فأجزاء الصلاة إذا أركانها كالركوع والسجود ونحوهما. ولا يتكامل وجود الصلاة ولا تتوفر صحتها إلا بأن يتكامل فيها جميع أجزائها بالشكل والترتيب الواردين عن رسول الله – صلى الله عليه وسلم
Artinya: Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-rukunnya seperti rukuk dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai sebagaimana telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam Islam, jumlah rukun sholat sejatinya bervariasi karena mendapat banyak pandangan dari para ulama. Namun, menurut Imam Abu Suja dalam Matan Al-Ghayah wa Taqrib ada 18 rukun sholat.
فصل” وأركان الصلاة ثمانية عشر ركنا النية والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع واعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه
Artinya: Pasal rukun-rukun sholat ada 18, yakni niat, berdiri bagi yang mampu, takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, rukuk, tumakninah, bangun dari rukuk dan iktidal, tumakninah, sujud, tumakninah, duduk di antara dua sujud, tumakninah, duduk untuk tasyahhud akhir, membaca tasyahhud akhir, membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW saat tasyahhud akhir, salam pertama, niat keluar dari sholat, dan tertib.
Berikut penjelasan mengenai rukun sholat.
Niat: Niat dibaca sebelum memulai sholat. Setiap sholat ada bacaan niatnya masing-masing, baik itu sholat fardhu lima waktu maupun sholat sunnah.
Berdiri bagi yang mampu: Sholat perlu dikerjakan secara berdiri bagi yang mampu. Jika tidak, boleh duduk, jika tidak juga, boleh tidur miring.
Takbiratul ihram: Takbiratul ihram adalah ucapan pertama dalam sholat. Jika sudah mengucapkannya, maka sholat telah didirikan dan muslim dilarang melakukan hal lain yang membatalkan sholat.
Membaca surat Al-Fatihah: Nabi Muhammad SAW menyatakan sholat tidak sah jika tidak membaca surat Al-Fatihah. Jika tidak mampu, boleh membaca surat lain yang diketahui. Jika tidak mampu juga, boleh berzikir dan membaca doa lain. Jika tidak juga, boleh diam beberapa waktu saat bagian membaca surat Al-Fatihah.
Rukuk: Rukuk merupakan sikap ketika badan membungkuk dan tangan berada di lutut.
Tumakninah: Tumakninah adalah keadaan tenang, bahkan persendian pun ikut tenang.
Bangun dari rukuk dan iktidal: Rukun sholat berikutnya adalah bangun dari rukuk dan melakukan iktidal atau menegakkan badan dan kemudian melakukan rukuk lagi.
Tumakninah: Usai melakukan iktidal, lakukan lagi tumakninah.
Sujud: Sujud adalah posisi ketika badan membungkuk hingga telapak kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, ujung kaki kanan dan kiri, serta dahi dan hidung menyentuh lantai.
Tumakninah: Jika sudah selesai sujud, lakukan lagi tumakninah.
Duduk di antara dua sujud: Duduk di antara dua sujud dilakukan usai tumakninah.
Tumakninah: Usai melakukan sujud, kembali lagi ke tumakninah
Duduk untuk tasyahhud akhir: Kemudian, lanjutkan dengan duduk untuk mengucap tasyahhud akhir.
Membaca tasyahhud akhir: Tasyahhud akhir berisi ucapan penghormatan kepada Allah dan pujian kepada nabi.
Membaca salawat kepada Nabi: Usai membaca tasyahhud akhir, lanjutkan dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Salam pertama: Salam ‘Assalamu’alaikum wa rohmatullah wa barokatuh’ diucapkan sambil menghadap ke kanan dan ke kiri secara bergantian.
Niat keluar dari salat: Ucapkan niat keluar dari sholat setelah salam pertama.
Tertib: Tertib adalah sikap menunaikan sholat sesuai urutan rukunnya.